Di setiap bahasa pemrograman pasti terdapat yang namanya variabel. Nah cara menuliskan atau mendeklarasikan variabel di PHP pun hampir sama.
Di PHP cara menuliskan variabel harus selalu diawali dengan tanda dollar ( $ ) di depan nama variabel tersebut. Contohnya :
[code language="php"]
<?php
$nama = "Namaku PHP!"; //kita membuat sebuah varibel nama yang berisi Namaku PHP!
$x = 1; //kita membuat sebuah varibel x yang bernilai 1
$y = 1.5; //kita membuat sebuah varibel y yang bernilai 1.5
$z = 100; //kita membuat sebuah varibel z yang bernilai 100
?>
[/code]
Berikut ini aturan dasar dalam penulisan variabel di PHP :
- Di awali dengan tanda $ di depan nama variabel
- Nama variabel harus diawali dengan huruf atau karakter underscore
- Nama variabel tidak dapat diawali dengan angka
- Nama variabel hanya bisa terdiri dari karakter dan underscore, Misalnya (A-Z, 0-9, dan _ )
- Nama variabel bersifat case sensitive artinya penulisan huruf besar dan huruf kecil dibedakan. Misalnya apabila anda menuliskan variabel $umur dan $UMUR maka akan dianggap sebagai dua buah variabel yang berbeda.
Dari contoh di atas apabila kita ingin mengetahui outputnya bisa menggunakan statement echo seperti contoh berikut ini :
[code language="php"]
<?php
$nama = "Namaku PHP!";
$x = 1;
$y = 1.5;
$z = 100;
echo "Siapa namamu ? " . $nama;
echo $x + $y;
echo $z;
?>
[/code]
Maka outputnya akan menjadi seperti berikut ini :
Siapa namamu ? Namaku PHP!
2.5
100
Dari contoh di atas mengapa kita tidak mendeklarasikan nama tipe dari masing-masing variabel tersebut ? Biasanya PHP akan otomatis mengkonversinya ke jenis variabel yang benar tergantung dari nilai yang terkandung di dalam variabel tersebut.
Berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya yang mengharuskan si programmer untuk selalu mendeklarasikan setiap variabel dengan tipe datanya masing-masing. Kemudahan lain yang ada di php adalah variabel dapat di deklarasikan dimana saja di dalam script php. Apabila di bahasa pemrograman lain untuk mendeklarasikan variabel biasanya dilakukan di bagian atas sebuah function atau procedure.
Ada 3 scope variabel yang mesti kalian ketahui di php. Yaitu : local, global, dan static. Untuk scope local dan global bedanya, variabel yang di deklarasikan di luar sebuah function memiliki scope global dan hanya dapat di akses dari luar function. Contoh :
[code language="php"]
<?php
$x = 5; // global scope
function Test() {
// apabila kita mencoba mengeluarkan output dari variabel x (global) di atas maka akan terdapat error
echo "Nilai variable x di dalam function adalah : $x
";
}
Test();
echo "Nilai variable x global dari luar function adalah : $x
";
?>
[/code]
Untuk scope variabel local yang di deklarasikan di dalam sebuah function hanya dapat di akses dari dalam function tersebut. Contoh :
[code language="php"]
<?php
function Coba() {
$x = 5; // local scope
echo "Nilai variable x di dalam function adalah: $x
";
}
Coba();
// menampilkan variabel x dari luar function akan menghasilkan error
echo "Nilai variable x diluar function adalah: $x
";
?>
[/code]
Lalu bagaimana caranya mengakses global variabel dari dalam function ? Kita dapat menggunakan global keyword sebelum nama variabel yang di sediakan PHP. Contoh :
[code language="php"]
<?php
$x = 5;
$y = 10;
function cetakVariabel() {
global $x, $y;
$y = $x + $y;
}
cetakVariabel();
echo $y; // hasilnya 15
?>
[/code]
Bagaimana dengan static variabel ? Terkadang kita tidak ingin nilai variabel hilang setelah function di eksekusi. Nah disinilah kita dapat menggunakan variabel static.
[code language="php"]
<?php
function tulis() {
static $x = 0;
echo $x;
$x++;
}
tulis();
echo "
";
tulis();
echo "
";
tulis();
?>
[/code]
Outputnya akan menjadi :
0
1
2
Oke sob, sekian dulu ya tutorialnya kali ini. Jangan lupa untuk terus mengunjungi blog dan channel youtube saya ya. Karena saya akan selalu memberikan update tutorial gratis untuk kalian semua. Jangan lupa subscribe gratiss !!! Sampai jumpa :)
Comments
Post a Comment